Rayhan Asyifa
Obat Hati di Era Pandemi

Dua tahun pascapandemi hari ini Jumat 21 Januari 2022 salah satu santri kelas IX SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid Kabupaten Magelang menyelesaikan hafalan Al Quran 30 juz. Raihan Asyifa santri kelas IX tahfidz menyetorkan hafalan Surat Al Hadid, menggenapi total hafalannya menjadi 30 juz.

Acara ini dilaksanakan di Masjid Mujahidin, kompleks Pondok Pesantren Ihsanul Fikri Mungkid. Disaksikan dan disimak oleh Kepala Sekolah, para Ustad, serta seluruh santri kelas VII, VIII, dan IX. Turut hadir dan menyimak juga kedua orangtua, saudara, serta kakek nenek dari Rayhan Asyifa.

Drs Khanifudin Zuhri selaku kepala SMP IT Ihsanul Fikri Mungkid dalam sambutannya menyampaikan bahwa momen ini adalah hadiah istimewa yang tak terangkakan nilainya. "Seperti oase, hari ini salah satu santri diberi kemudahan menyelesaikan hafalan 30 juz. Semoga dapat menginspirasi yang lain," ungkapnya.

Kepala sekolah juga mendorong para santri untuk mengikuti jejak Rayhan.
"Siapa yang ingin memberikan mahkota emas di surga kepada kedua orangtua?" tanya Kepala Sekolah.

Beliau melanjutkan, "Mahkota, emas, dan surga adalah tiga simbol kemuliaan. Barang siapa berniat sungguh-sungguh, menghindari kemaksiatan, menghindari hal-hal yang mengganggu dan mengotori pikiran. Insyaallah Al Quran menjadi mudah dihafal."

Sementara itu, Azis Mutaqin ayah dari Rayhan Asyifa dalam sambutannya mengucap syukur dan terima kasih. Beliau awali dengan menyinggung sejarah nama Rayhan Asyifa.

Sebelum Rayhan dilahirkan, ibunya mengalami sakit. Setelah lahir ia diberi nama Rayhan Asyifa dengan harapan kelahirannya akan menjadi obat. "Alhamdulillah hari ini Rayhan tidak hanya menjadi obat fisik namun juga menjadi obat hati," ungkapnya penuh syukur.

Selanjutnya beliau berharap, " Semoga ananda (Rayhan) bisa mencintai Al Quran sepanjang hayat. Tetap rendah hati, tidak sombong. Menjadi anak yang sholeh, umurnya berkah, rezekinya berkah, meninggal dalam keadaan husnul khotimah." Aamiin.